Margono @margono 1 year ago Terima kasih
Pada peradaban saat ini, malas menjadi penghalang produktivitas. Tidak terhitung banyaknya nasihat orangtua dan pendidik untuk anak-anak agar menghilangkan rasa malas dalam kehidupannya sehari-hari. Malas bangun pagi, malas ibadah, malas makan, malas belajar, malas bekerja, malas berjuang dan malas-malas lainnya
Bagaimanakah mengatasi rasa malas?
Malas itu bentuknya bermacam-macam. Pikirkan risiko apa yang akan dihadapi seandainya menuruti rasa malas. Dampak apa yang terjadi dan seberapa sering rasa malas terjadi.
Contohnya, malas beres-beres rumah, dampaknya adalah rumah menjadi kotor. Sering malas, artinya rumah semakin sering kotor.
Malas bangun tidur, dampaknya bangun tidur kesiangan, sarapan telat, masuk sekolah atau bekerja bisa jadi kesiangan, dan sebagainya
Sederhananya, jika tidak sanggup menerima dampaknya, maka janganlah menuruti rasa malas tersebut.
Bagaimana jika sanggup menerimanya, ya.. mungkin rasa malasnya itu kategori biasa-biasa saja dan tidak terlalu pengaruh besar pada hidup. Tidak apa-apa sekali-kali malas-malasan.
Jadi, bagaimana? haruskah menuruti rasa malas? Pikirkan baik-baik dampak yang timbul dari menuruti rasa malas. Jika tidak sanggup menerima risikonya, mari hilangkan rasa malas.