Apa yang Seharusnya dilakukan Saat Rasa Iri Datang?
Karena rasa iri terhadap kecantikan Putri Salju, Sang Ratu mengusir Putri Salju keluar dari dari istana mewah menuju hutan rimba penuh bahaya. Sang ratu berusaha membunuh Putri Salju dengan menyamar jadi nenek-nenek dan memberinya apel beracun.
Begitu juga dengan Qabil putra Adam. Qabil pun menyingkirkan Habil, saudaranya sendiri, dari dunia ini karena iri dengan pencapaian Habil.
Lihatlah, rasa isi bisa menjadi sumber masalah!
Lalu, harus bagaimanakah seandainya rasa iri datang?
Kelola Rasa Iri dengan Cara Sehat dan Positif
Terima rasa iri sebagai bagian dari emosi manusia
- Faktanya, rasa iri adalah emosi alami yang dapat muncul pada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Putra nabi Adam atau pun Sang Ratu bisa saja terkena rasa iri hati.
- Kenali tanda-tanda fisik dan emosional yang mengiringi rasa iri seperti ketegangan otot dan perasaan gelisah. Terima emosi ini sebagai salah satu pengalaman emosi yang dialami oleh manusia.
- Jika memungkinkan, sekali lagi, jika memungkinkan untuk melakukan komunikasi secara jujur dan terbuka, pertimbangkan untuk membicarakan perasaan tersebut dengan orang yang bersangkutan tanpa menuduh ataupun menyalahkan. Tujuannya untuk dapat bersama-sama membantu mengatasi masalah dan mencegah terjadinya konflik yang berkelanjutan.
Mungkinkah Sang Ratu dapat bicara baik-baik dengan Putri Salju?
Jika tidak, coba lihat point berikutnya di bawah ini
Fokus pada diri sendiri
Kuncinya ada pada diri sendiri!
- Alihkan titik fokus dari terlalu memperhatikan pencapaian orang lain menjadi fokus pada pengembangan diri sendiri. Tetapkan tujuan yang realistis, dan bekerja keras untuk mencapainya. Dengan mengalihkan fokus perhatian, akan dapat membantu merasa lebih puas pada pencapaian diri sendiri dan mengurangi rasa iri terhadap pencapaian orang lain.
- Berlatih meningkatkan kesadaran rasa syukur. Selalu ada hal-hal positif dalam hidup ini. Luangkan waktu untuk menghargai apa yang dimiliki dan bersyukur atas prestasi dan kebahagiaan diri sendiri. Jika perlu, catatlah hal-hal yang dimiliki dan prestasi hidup yang selama ini sudah dicapai dalam catatan khusus yang mudah dibuka sewaktu-waktu diperlukan.
- Jauhi membanding-bandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupan orang lain yang berpotensi besar akan merugikan diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri, termasuk memiliki masalahnya sendiri yang mungkin tidak diketahui orang lain.
- Pelajari relaksasi dan mindfulness. Teknik-teknik relaksasi dan mindfulness, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga, dapat membantu mengatasi stres dan mengendalikan emosi negatif.
Rasa irinya belum juga reda? wah, mungkin sudah saatnya menerapkan point ketiga di bawah ini
Konsultasikan dengan seorang profesional
Jika rasa iri sangat mengganggu kenyamanan atau berdampak buruk pada hubungan sosial, sehingga jika dibiarkan berpotensi menimbulkan masalah besar, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau psikoterapis. Para ahli ini dapat membantu mengatasi emosi iri secara lebih mendalam.
Akhir kata, mengelola emosi iri secara sehat dan positif memerlukan latihan dan kesabaran. Tidak ada solusi instan, tetapi dengan praktik yang konsisten, semoga dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatasi emosi ini dengan lebih efektif demi menjaga kenyamanan dan ketentraman hidup ini.
Tidak perlu ada lagi pengusiran Putri Salju dan Istananya akibat Sang Ratu yang tidak mampu mengelola rasa iri dengan sehat dan positif.
