Akhir-akhir ini, media sosial banyak memberitakan tentang kondisi keuangan rumah tangga/pribadi yang terlilit dengan jeratan utang, pinjaman online. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kondisi keuangan rumah tangga, seperti jumlah penghasilan dan jumlah pengeluaran, termasuk didalamya jenis kebutuhan dan keinginan.
Masalah klasik dari penyebab timbulnya utang umumnya adalah karena jumlah pengeluaran lebih besar dari penghasilan. Dengan kata lain, uang gaji yang diterima tidak cukup untuk membiayai kebutuhan dan keinginan hidup, sehingga untuk memenuhinya perlu meminjam utang. Pengeluaran membesar bukan karena kebutuhan dan keinginan semata. Tentu saja, kadang ada faktor lain yang datangnya tiba-tiba seperti sakit atau tertimpa musibah.
Tidak sedikit terjadi, jeratan utang dalam suatu rumah tangga menimbulkan hubungan antara anggota keluarga, suami dan isteri menjadi tidak harmonis dan berujung pada perceraian. Suami menyalahkan isteri tidak bisa mengelola keuangan rumah tangga. Isteri menyalahkan suami sebagai penyebab timbulnya utang karena penghasilannya tidak cukup, dan lain sebagainya. Tentu saja jeratan utang membuat kualitas kehidupan memburuk.
Setiap individu sudah seharusnya mempelajari pengelolaan keuangan dengan baik. Jeratan utang tidak hanya melilit individu berpenghasilan rendah, orang berpenghasilan tinggi pun memungkinkan mengalami kebangkrutan rumah tangga akibat pengelolaan keuangan pribadi yang kurang baik. Masalah pengelolaan keuangan yang buruk dapat dihadapi oleh siapapun, tidak hanya orang yang berpenghasilan rendah.
Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan keuangan adalah pencatatan keuangan yang baik.
Apa manfaat melakukan pencatatan keuangan?
Manfaat pencatatan keuangan dalam rumah tangga, antara lain sebagai berikut
Mengetahui jumlah pendapatan dalam satu waktu tertentu
Untuk dapat mengelola keuangan, tentu saja suatu rumah tangga harus memiliki penghasilan atau gaji yang akan dikelola, baik harian, mingguan atau bulanan. Sumber penghasilan rumah tangga umumnya berasal dari penghasilan kepala rumah tangga. Sumber penghasilan lain dari pekerjaan isteri, jika isteri memiliki waktu, kemampuan dan kesempatan untuk bekerja.
Dengan memiliki pencatatan keuangan, dapat diketahui berapa sebenarnya jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh rumah tangga tersebut dalam kurun waktu tertentu, baik itu mingguan dua mingguan atau bulanan. Untuk menghindari utang, tentunya pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran. Jika terpaksa mengambil utang dan pembayarannya dilakukan dengan cicilan, dapat dihitung dan direncanakan jumlah cicilan yang mampu dibayar tiap periodenya.
Mengetahui jumlah pengeluaran dalam satu waktu tertentu
Dengan memiliki pencatatan keuangan, dapat diketahui berapa sebenarnya jumlah uang yang dikeluarkan rata-rata di rumah tangga tersebut dalam kurun waktu tertentu, Untuk menghindari utang, tentunya pengeluaran tidak boleh lebih besar dari penghasilan.
Dalam praktiknya, penting sekali untuk memiliki pengendalian pengeluaran keuangan. Ada banyak sekali kebutuhan yang perlu dipenuhi, ada banyak sekali keinginan yang harus dicapai. Kebutuhan dan keinginan dapat diurutkan sesuai skala prioritas. Mana yang harus segera dipenuhi, mana kebutuhan yang tidak mendesak, mana keinginan yang bahkan ternyata tidak harus diwujudkan karena tidak benar-benar perlu, misal hanya sekedar gengsi.
Dengan mengetahui jumlah pendapatan yang diperoleh dalam rumah tangga, harusnya dapat menjadi pengendali diri secara otomatis agar dapat menghemat pengeluaran hanya untuk kebutuhan yang sifatnya mendesak serta sebaliknya tidak mengeluarkan pendapatan untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan dan tidak mendesak.
Melatih kejujuran dalam penggunaan pendapatan, sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan uang.
Adanya hasil pencatatan, menghindarkan dari dugaan dan prasangka serta menebak-nebak jumlah penghasilan rumah tangga ataupun jumlah uang yang dibelanjakan dalam rumah tangga. Tidak ada pihak yang terlalu berlebihan dalam menilai penghasilan rumah tangga. Tidak ada pihak yang meremehkan uang yang harus dikeluarkan dalam rumah tangga. Diperlukan kejujuran dari semua pihak. Hasil pencatatan dapat menjadi bentuk pertanggungjawaban dalam membelanjakan uang.
Bahan evaluasi untuk perencanaan keuangan keluarga pada periode waktu berikutnya.
Poin terakhir ini berkaitan dengan poin-poin yang telah diuraikan di atas. Jika dari hasil pencatatan keuangan rumah tangga pada periode sebelumnya diketahui bahwa jumlah pendapatan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang harus dikeluarkan, maka harus dilakukan evaluasi terhadap keuangan rumah tangga. Adakah kesalahan pencatatan penerimaan? Adakah kesalahan pencatatan pengeluaran? Haruskah mencari pekerjaan sambilan untuk menambah pemasukan? haruskah menghapus atau mengurangi pengeluaran tertentu agar pengeluaran tidak membengkak? dan sebagainya-dan sebagainya. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk perencanaan keuangan rumah tangga pada periode berikutnya.
Selamat mencatat!
Baca juga:
Pencatatan Keuangan Rumah Tangga (2)
Perencanaan Keuangan Rumah Tangga untuk Menghindari Utang Bermasalah
Ciri-Ciri Keuangan Rumah Tangga yang Sehat